PSSI SURABAYA-JATIM DUEL, KONI SURABAYA KEREPOTAN

KONI Surabaya segera membentuk tim mediator untuk menyelesaikan konflik antara PSSI Surabaya dan PSSI Jawa Timur. Tim akan berisi tokoh-tokoh sepak bola yang berpengaruh bagi kedua pihak.
"KONI Surabaya hanya motornya saja, tapi yang menjadi tim mediator harapannya adalah tokoh seperti Bang Moh (M Barmen), Mislan, Soeroso Mangunsoebroto, dan tokoh-tokoh lain yang berpengaruh," ujar Ketua Umum KONI Surabaya Heroe Poernomohadi yang ditemui di Kolam Renang Graha Residence, Surabaya, Rabu (19/5).
Untuk itu, mulai Jumat (21/5), Heroe akan bersafari ke kediaman tokoh-tokoh tersebut untuk meminta kesediaan mereka menjadi penengah konflik. "Yang pertama rencananya Bang Moh," tuturnya.
Dibentuknya tim mediator diharapkan betul-betul menjadi jembatan komunikasi antarkedua pimpinan PSSI Surabaya, yaitu Saleh Ismail Mukadar dan PSSI Jatim Haruna Soemitro. Harapan ini sebetulnya juga disampaikan oleh mantan Manajer Persebaya Soeroso Mangunsoebroto dan pendiri Gelora Dewata HM Mislan yang berharap Saleh dan Haruna bertemu.
Tanpa mengecilkan peran caretaker, Heroe ingin tim mediator bisa mempertemukan Saleh dan Haruna. "Yang ingin kami dekati adalah pengambil keputusan tertinggi, Saleh dan Haruna. Kalau caretaker kan terbentuk karena surat tugas saja," ujarnya.
Heroe menjamin KONI Surabaya bisa bertindak netral meskipun Saleh pernah menjadi Ketua Umum KONI Surabaya. Itu juga yang membuat KONI Surabaya belum mengesahkan kepengurusan PSSI Surabaya periode 2010-2014 yang diumumkan Saleh, Sabtu (15/5). "Sudah kami terima kemarin sore, tapi belum kami apa-apakan," ujarnya.
Apa pun hasil yang dicapai tim mediator Heroe berharap konflik yang terjadi tidak merusak pembinaan sepak bola. Apalagi PSSI Surabaya juga sudah harus menyiapkan tim sepak bola untuk Pekan Olahraga Provinsi III tahun 2011. "Jangan sampai konflik antara kedua pihak mematikan pembinaan sepak bola kita," tutur Heroe.
Secara terpisah, Ketua Caretaker Wastomi Suhari mengatakan bahwa klub-klub yang awalnya menolak pembekuan PSSI Surabaya sudah mulai membuka diri untuk rekonsiliasi. "kami sudah dekati dan kontak klub-klub, hanya tiga klub saja yang belum kami hubungi," kata Wastomi.
Ketiga klub tersebut adalah Bintang Angkasa, HBS, dan Mitra Surabaya. Wastomi mengatakan, klub-klub umumnya menerima penjelasan yang diberikan oleh caretaker meskipun belum memberikan kepastian sikap. "Mereka mau mendengar dan memahami kami, itu yang penting," ujarnya.
Pihak caretaker sebetulnya masih mengharapkan untuk bertemu dengan Saleh. Namun, Saleh masih berada di Wamena untuk mendampingi Persebaya yang menjalani empat lawatan terakhir di Liga Super Indonesia.
Wastomi juga menegaskan bahwa pembekuan PSSI Surabaya tidak ada sangkut-pautnya dengan sikap lantang Saleh mengkritisi PSSI dan Pengprov PSSI Jatim. (kompas/vd)

Tim Silat Jabar Juara Umum Kejurnas

PESILAT Jawa Barat keluar sebagai juara umum pada Kejuaraan Nasional Pencak Silat 2010 dengan mengumpulkan 4 emas, 2 perak, dan 4 perunggu. Kepastian juara umum ditentukan pada laga terakhir babak final kelas I putra di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (19/5), setelah Eldiansyah Martha (Jawa Barat) menaklukkan I Wayan Sudarmawan (Bali).
Sebelum laga terakhir itu, perolehan emas tiga provinsi—Jabar, Bali, Jatim—sama-sama tiga buah. Kemenangan Jabar atas Bali di laga terakhir tersebut membuat Jatim harus puas di urutan kedua dengan 3 emas, 5 perak, dan 4 perunggu. Adapun Bali harus puas di tempat ketiga.
Kemenangan Jabar merebut juara umum sedikit berbau keberuntungan. Pada final kelas F putra, pesilat Jabar, Eko Yulianto, merebut emas tanpa susah payah setelah lawannya dari Sulawesi Utara, Kasman Hulinggi, dinyatakan undur diri oleh wasit pertandingan. Menurut panitia pertandingan, Kasman sakit sehingga tidak bisa turun di final.
Manajer Kontingen Silat Jatim Supratomo menyatakan, kegagalan Jatim merebut juara umum karena lima atlet andalannya tidak turun. Mereka ditarik dalam Program Indonesia Emas (Prima) SEA Games 2011 dan digantikan pesilat lapis kedua Jatim. Kelima pesilat Jatim yang bergabung di Prima itu merupakan peraih emas pada Pekan Olahraga Nasional (PON) 2008 di Kalimantan Timur.
Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (PB IPSI) Erizal Chaniago menyatakan, juara di setiap kelas akan ditandingkan dengan pesilat Prima. Laga bertajuk seleksi nasional itu akan diselenggarakan akhir tahun ini di Jakarta. Namun, belum diputuskan apakah yang diturunkan nanti hanya pesilat peraih emas atau sekaligus peraih perak Kejurnas Pencak Silat 2010. (kompas/vd)

RUBRIKASI

Dragster Nasional Siap Ramaikan Automasive GT Radial

04 November 2010
oleh Prima Sp Vardhana

TRIBUNSPORT. Deretan dragster kaliber nasional dipastika akan bertempur dalam kejuaraan terbuka Automasive GT Radial Drag Race – Drag Bike di sirkuit Bandara Juanda, 6-7 November.  Selain mempertahankan gengsi masing-masing, para dragter itu juga berjuang untuk menjaga peringkatnya dalam seri yang digelar Bols Otomotif Club itu. Ini karena nomor drag race yang digelar merupakan yang ke tiga dari empat seri yang direncanakan, sementara nomor drag bike-nya merupakan ke delapan dari sembilan seri.

“Kami yakin, seri kejuaraan ini tak akan disia-siakan oleh para dragster nasional. Pasalya dalam seri kali ini, kami akan menggelarnya dengan sistem internasional untuk pelepasan pembalap. Sehingga hasil catatan waktunya, kami jamin sangat riel dan lebih akurat dibanding even drag yang digelar klub lain,” kata  Promotor Bambang Haribowo di Sekretariat kejuaraan di Jl. Mayjend Sungkono, Kamis (4/11).
Daya tarik peserta dari lomba  ini, menurut lajang berpenampilan kalem ini, terdapat pada pemanfaatan alat deteksi baru yang akan diujicobakan. Untuk sementara alat tersebut akan dicoba untuk memberangkatkan peserta drag race. Ini karena warna lampu deteksi alat baru tersebut hanya bisa dilihat peserta saat malam hari, yaitu saat kejuaraan drag race digelar mulai Sabtu (6/11) sore hingga Minggu (7/11) dini hari.
Sedangkan kejuaraan drag bike yang digelar pada Minggu (7/11) pagi hingga sore, diakui, tetap menggunakan sistem start lama. Pelepasan peserta masih menggunakan SDM untuk menyalakan lampu start, setelah peserta berada di garis pemberangkatan dengan tepat. “Namun, kedepannya jika alat detektor peserta telah kami sempurnakan, maka semua even drag kalender kami akan mempergunakan alat tersebut,” kata bapak dari dua orang anakk ini sembari tersenyum.
Target peserta yang tampil dalam kalender even yang didukung pabrikan ban GT Radial ini, dikatakan, untuk nomor drag race sebanyak 300 dragster dan nomor drag bike sebanyak 500 dragster. Target itu berpijak pada minat peserta yang tampil di seri-seri sebelumnya yang menunjukkan peningkatan peserta. Selain itu, karena telah masuknya jumlah pendaftar lewat telpon.
Peserta yang sudah masuk lewat telpon adalah peserta drag race dari Manado, Bali, Jakarta, Surabaya, Malang, dan Sidoarjo. Mayoritas dragster yang mendaftar adalah pemilik peringkat nasional. Jumlahnya sudah mencapai sekitar 80 peserta. Jumlah itu diyakini aka mengalami peningkatan saat lomba digelar. Sedangkan peserta nomor drag bike yang sudah memastikan tampil adalah para dragster yang sudah membukukan poin, sementara peserta lainnya biasanya akan mendaftar saat Minggu pagi. 
Daya tarik lainnya, dalam kejuaraan ini untuk pertama kalinya akan digelar drag bike kelas 65 keatas. Menurut dia, khusus kelas ini pembalap yang tampil di atas motr minimal 65 kg, sementara motor yang ditunggangi membopong mesn standar. (vd)
Read Full 0 komentar

Eko Kodok Ukir Waktu Tercepat di Sirkuit Juanda

06 Juni 2010
oleh Prima Sp Vardhana

SENSASI telah menjadi bagian hidup dracer nasional Eko Kodok. Dimana dia berada, pembalap bertubuh mungil ini selalu saja mampu menciptakan kejutan-kejutan baru, yang membuat penonton berdecak kagum. Demikian pula yang dilakuan saat tampil dalam Seri ketiga TDR YSS Comet Drag Bike Championship 2010 di Sirkuit Juanda Lama, Sabtu (5/6) dan Minggu (6/6).

Memang kejutan yang dilakukan bukan berlangsung dalam nomor resmi yang dilombahkan, tapi dalam nomor eksebisi “gila-gilaan” antara motor matic MIO 300cc yang ditunggangi Eko melawan EVO III milik Jepang Motor Sidoarjo yang dikemudikan pembalap Andik, Sabtu pukul 01.11. MIO rakitan produsen part variasi TDR berangka titanium produk Thailand itu, ternyata mampu membuat catatan waktu fantastis saat tampil di heat pertama.

Pembalap berbobot 39kg itu menginjak garis finis dalam waktu 7,568 detik. Sebaliknya EVO III yang dikemudikan Andik membukukan catatan waktu 9,079 detik. Saat kembali duel di heat kedua, ternyata catatan waktunya berhasil dipertajam Eko menjadi 7,551 detik. Nasib sama juga dibukukan Andik. EVO III yang dikemudikan menginjak garis finish dengan catatan waktu 8,099 detik.

Tak puas dengan catatan waktu yang dibukukan saat melawan EVO III, maka pada Minggu (6/6) sore MIO 300cc itu kembali diadu dengan Suzuki GSX 1000cc. Dalam sesi ini, MIO tersebut ditunggangi dua pembalap. Pada heat pertama ditunggangi pembalap veteran Andre Yess. Dengan sekali sentakan gas, maka MIO berangka titanium itu mengantarkan pembalap berbobot 67 kg ini menginjak finis dalam waktu 7,648 detik. Namun pada heat kedua, saat ditunggangi Eko Kodok. MIO tersebut berhasil membukukan catatan waktu tercepat di Indonesia yaitu 7,210 detik. Sebaliknya GSX bermesin raksasa itu harus puas menginjak garis finis dengan catatan waktu rata-rata 8,2 detik.

Sedangkan persaingan dalam kejuaraan GT Radial Drag Race yang diikuti 185 racer, ternyata nomor-nomor bergengsi seperti Modifikasi Stock Sedan s/d 1700 cc dan Modifikasi Stock Sedan 4 Cylinder s/d 2500cc didominasi oleh pembalap tamu. Pembalap tuan rumah Surabaya, harus iklas menempati peringkat runner-up. Dalam kelas Modifikasi Stock Sedan s/d 1700 cc, misalnya. Kelas bergengsi ini berhasil ditempati pembalap asal Malang, Soehendro. Honda Estillo yang dikemudikan berhasil menginjak finis dengan catatan waktu 8,872 detik dan catatan reaksi 0,054 detik.

Nomor bergengsi Modifikasi Stock Sedan 4 Cylinder s/d 2500cc yang menjadi nomor incaran para peserta, ternyata berhasil dijuarai Adi Wisesa dari Jakarta. Pembalap andalan tim Wisesa MotorSport yang mengemudikan Honda Estillo ini, membukukan catatan waktu 8,867 detik dengan catatan reaksi 0,307 detik. Sedangkan posisi kedua dan ketiga ditempati dua pembalap asal Sidoarjo. Komenk dari tim Raztech di posisi runner-up dengan catatan waktu 8,895 detik dan catatan reamsi 0,214 detik. Sementara posisi ketiga direbut Ageng Jepang dengan catatan waktu 9,319 detik dan catatan reaksi 0,212 detik.

“Melihat hasil catatan waktu yang dibukukan para peserta, dari sisis prestasi menunjukkan perbaikan yang sangat tajam. Sebab waktu yang dibukukan lebih baik dan tajam dari seri sebelumnya di sirkuit yang sama,” kata Pimpinan Lomba Suryo Putranto yang juga Sekum IMI Jatim. (vd)
Read Full 0 komentar

Eko Kodok Siap Kejutkan Sirkuit Drag-Bike Juanda

01 Juni 2010

oleh Faiz Mohammed/ Prima Sp Vardhana

SETELAH absen dalam tiga seri Kejuaraan Drag-Race dan Drag Bike kalender Bols Automotive Club, draser nasional Eko Kodok sesumbar akan membuat kejutan dalam Seri Kelima yang akan digelar di sirkuit drag race Juanda lama, 5-6 Juni. Target pembalap asal Semarang ini menjuarai dua kelas bergengsi, bebek 2 tak tune up 125 cc dan bebek 4 tak 125 cc, yang diincar para draser nasional.

“Kabar tampilnya Eko Kodok di Juanda telah terpstikan via telpon dari manajernya, bahkan mereka langsung mendaftarkannya. Sehingga Minggu pagi nanti mereka tinggal membayar uang pendaftaran dan mengambil nomor pesertanya,” kata Promotor Kejuaraan, Bambang Haribowo di sekretariat pendaftaran, Selasa (1/6).

Menurut Bambang yang juga Kabid Olahraga IMI Jatim ini, peta persaingan dalam seri kelima mendatang berpeluang terjadi dengan sengit. Pasalnya draser nasional yang tampil tak hanya Eko Kodok, tapi Rizky Unyil (Malang), Agung Unyil (Sidoarjo), David Kancil (Kediri), dan tujuh peringkat pembalap nasional lainnya.

Peta persaingan di nomor drag-bike, diakui, sampai seri keempat selisih pengumpulan total poinnya sangat tipis. Sehingga di seri kelima atau seri ketiga untuk event bertitel TDR YSS Comet Drag Bike Championship 2010 ini akan menjadi seri penentuan dalam merebut peringkat tiga besar poin tertinggi total seri.

Sampai seri keempat, pimpinan klasemen sementara masih ditempati Rizky Unyil dengan total poin 241. Posisi Rizky akan mendapat tekanan rekan setimnya Agung Unyil yang membukukan total poin selisih 15. Nasib sama juga akan menimpa David Kancil yang menempati peringkat ketiga. Ia mendapat ancaman dari Antonius Petruk (Jogja), yang mengantongi selisih poin 11.

Khusus untuk perburuan total poin, ditegaskan Bambang Haribowo, para pembalap wajib turun di tiga kelas yang dilombakan seperti bebek 2 tak tune up 125 cc, bebek 4 tak 125 cc dan sport 2 tak tune up 155 cc. Selain ketiga kelas wajib tersebut, drag bike dan drag race memperlombakan lebih dari 10 kelas berbeda termasuk kelas khusus motor matic.

Selain mempertandingkan drag-bike, sehari sebelumya mulai Sabtu (5/6) sore, di sirkuit yang sama akan dipertandinghkan nomor drag-race. Seri ini merupakan yang kedua untuk seri balap mobil pada tahun ini. Karena ini, atmosfer yang berlangsung dipastikan sangat sengit. Para peserta akan berjibaku membukukan poin tertinggi. Pembalap nasional yang telah memastikan hadir tak hanya dari Surabaya, Sidoarjo, dan Malang. Namun deret pembalap nasional dari Semarang dan Jakarta juga telah memastikan tampil.

Keistimewaan seri ini, menurut mantan kroser ini, persaingan adu cepat di lintasan sepanjang sekitar 200 meter itu tak hanya antar sesama jenis, motor-motor dan mobil-mobil. Namun juga akan digelar nomor ekshebisi antara motor matic MIO 300cc lawan Mobil peserta yang berhasil membukukan catatan waktu tercepat, juga MIO 300cc lawan Motor Gede.

“Pemenang duel ekshebisi ini akan mendapatkan hadiah khusus uang tunai. Kalau duel ini mendapat sambutan peserta, maka nomor ekshebisi ini akan kami gelar di setiap seri sebagai nomor perangsang adrenalin pembalap dan kreatifitas mekanik,” ujarnya. (vd)
Read Full 0 komentar

Anggi & Teguh Berbagi Juara Motoprix

23 Mei 2010
oleh Prima Sp Vardhana

PEMBALAP Anggi Permana Putra membuat kejutan dalam Seri IV Region 2 Kejurnas Motorprix 2010 di Park Sirkuit, Minggu (23/5). Pembalap andalan tim YamahaYamallube FDR KYT Trijaya ini berhasil menunjukkan kelas permainannya, dengan menaklukan pimpinan Klasemen Sementara Kelas MP-1, Yoga Adi Pratama (Yogyakarta). Podium pertama direbut Anggi dengan total poin sempurna, 50 poin, Sedangkan Yoga merebut posisi runner-up dengan total nilai 30 poin.

"Merebut predikat juara tidak pernah menjadi obsesi saya saat menjelang tampil  dalam sebuah kejuaraan. Sebab selama ini obsesi saya cuma tampil maksimal. Karena itu, menjuarai kelas MP-1 dengan menggusur Yoga tidak terlalu membuat saya bangga, karena Kejurnas Motorprix region 2 masih menyisahkan dua seri lagi," kata Anggi seusaii penyerahan piala juara.

Kendati sukses menjuiarai MP-1 seri keempat, ternyata kemenangan itu hanya membuat peringkat klasemen sementara Anggi naik satu tingkat.. Menempati peringkat runner-up klasemen sementara dengan total nilai 125 poin. Sedangkan posisi pertama tetap dikuasai Yoga dengan total nilai 134 poin.
Saat tampil di kelas MP-2, Anggi gagal memanfaatkan pole potition yang direbutnya secantik saat tampil di kelas MP-1. Sehingga pembalap asal Jabar ini hanya mampu menempati peringkat runner-up juara kelas dengan raihan total nilai 36 poin. Ini karena saat tampil dalam race pertama, Anggi hanya mampu masuk finish di urutan kelima dengan nilai 11 poin.Sedangkan predikat juara kelas dikantongi Teguh Nugroho dengan total nilai 45 poin.

Kegagalan membangun imaje juara sejati dalam pertempuran di kelas MP-2, ternyata tidak membuat peringkat Anggi sebagai pimpinan klasemen sementara tergusur. Pembalap kebanggaan tim YamahaYamallube FDR KYT Trijaya ini tetap sebagai pemegang predikat pimpinan klasemen sementara dengan total nilai 161 poin.
 Dengan dua seri balapan tersisa, peluang Anggi untuk merebut gelar juara musim ini terbuka lebar, karena pesaing terdekatnya Feizy Juniardith (Jabar) masih mengumpulkan nilai 105.

Bahkan, dia berpeluang menyandingkan gelar dengan kelas MP-1, karena saat ini selisih nilainya makin tipis. Pimpinan klasemen Yoga Adi Pratama mengoleksi nilai 134, sementara Anggi Permana nilai 125.

Promotor Lomba dari Trendypromo Mandira, Helmy Sungkar, yang ditemui usai balapan mengatakan persaingan merebut juara musim ini masih akan sengit hingga balapan terakhir.

"Sejak awal saya sudah memprediksi kalau balapan di Surabaya ini berlangsung sengit, karena semua ingin mengejar 'poin'," ucapnya.

Helmy Sungkar juga memuji penampilan sejumlah pembalap muda Jatim di kelas pemula MP-3 dan MP-4, seperti Tommy Salim dan M. Zakky yang mampu naik podium juara.

"Mudah-mudahan ini bisa menjadi modal bagi kebangkitan pembalap Jatim yang telah sekian lama tidak mampu bersaing di tingkat nasional," ujarnya menambahkan. (vd)


Read Full 0 komentar

Anggi Rebut Pole Position Kelas Bergengsi

22 Mei 2010
oleh Prima Sp Vardhana

PEMBALAP Jabar, Anggi Permana Putra membuat kejutan dalam sesi QTT keempat Kejurnas Pertamina TDR-YSS-Comet Motorprix Region II di PARK Sirkuit Pantai Ria Kenjeran, Sabtu (22/5). Pembalap andalan tim YamahaYamallube FDR KYT Trijaya ini berhasil menunjukkan kelas permainannya. Predikat pole potition dua kelas bergengsi, MP1 dan MP2, berhasil dikantongi.

Predikat pole potition kelas MP1 direbut pemegang peringkat ketiga klasemen sementara total poin ini dengan catatan waktu 39,698 detik. Catatan waktu itu diciptakan pemilik total poin 75 ini saat menyelesaikan lap kelima. Posisi kedua dibukukan Wawan Hermawan dengan catatan waktu 40,011 detik yang dibukukan saat menyelesaikan lap kelima.

Sedangkan pimpinan klasemen sementara MP1, Yoga Adi Pratama terperosok di posisi ketiga. Peristiwa memalukan itu berlangsung, karena pembalap Yamaha KYT FDR SMS RT ini hanya memiliki catatan waktu tercepat 40,032 detik yang dibukukan saat menyelesaikan lap kedelapan.

Predikat bergengsi kedua, pole potition kelas MP2, dibukukan Anggi dengan catatan waktu 40,075 detik. Catatan waktu terbaik itu dikantongi pimpinan klasemen sementara MP2 dengan total poin 125 ini, dibukukan saat menaklukan Park Sirkuit pada lap ketujuh. Posisi keduanya tetap ditempati Wawan Hermawan dengan catatan waktu 40,282 yang dibukukan pada lap kelima. Posisi ketiganya ditempati pemegang peringkat ketiga klasemen sementara Feizzi Juniardith. Catatan waktu yang dibukukan pembalap andalan IRC NHK Zhipeng Straight Racing War ini adalah 40,459 detik yang diciptakan pada lap keenam.

“Melihat catatan waktu yang dibukukan Anggi Permana Putra dalam merebut pole potition MP1 dan MP2, secara prestasi saya punya keyakinan Anggi berpeluang besar untuk menjuarai dua kelas bergengsi itu. Paling tidak salah satunya,” kata Pengawas Lomba asal jatim, Bambang Haribowo di sekretariat panitia pelaksana.

Peluang juara yang berpeihat pada Anggi, dalam pandangan Ketua Bidang Olahraga IMI Jatim ini, karena selisih waktu antara Anggi dengan dua rival terberatnya di kelas bergengsi itu sangat jauh. Kendati demikian, Anggi tetap harus kualitas penampilan skill-nya. 

Selain itu, kualitas mesin motor yang ditunggangi Anggi juga perlu dipertahankan. Atau kalau mungkin ditingkatkan akselerasinya dua tingkat. Pasalnya dengan peningkatan akselerasi tersebut, maka kemampuan motor Anggi dalam menaklukan lintasan lomba akan mengalami peningkatan pula.

“Namun peningkatan akselerasi tenaga mesin itu juga memiliki resiko. Anggi harus menebusnya dengan kmampuan kelenturan fisiknya saat mengendarai. Jika kondisi itu tak terjadi, saya yakin akan menagalami sebuah pertarungan yang paling menguras tenaga dan berpeluang kehilangan peluang merebut juara di salah satu kelas bergengsi tersebut,” tambahnya.

Penampilan pembalap Jatim juga mulai unjuk gigi di ajang kejuaraan nasional ini. Pembalap muda Aldhila ED yang turun di MP2 mampu menembus 6 besar melewati rekan sedaerahnya yang lebih seniornya Dwi Cahyono yang berada di urutan ke-10. Sedangkan di MP2, Aldhila berhasil menembus 7 besar disusul rekan sedaerahnya Handriyono.

Kejurnas Pertamina TDR-YSS-Comet Motorprix seri IV kali ini dibanjiri peserta hingga mencapai 256 starter. Hal itu menunjukkan antusias peserta yang sudah lama tidak bersaing di sirkuit permanen satu-satunya di Jatim ini.
Promotor Helmy Sungkar dari Trendypromo Mandira selaku penyelenggara mengakui kondisi sirkuit yang sangat baik tersebut bakal memberikan peluang bagi para pembalap untuk memacu kendaraannya secara maksimal. “Namun, kami juga berharap persaingan ini semakin meriah dengan kehadiran warga Surabaya untuk menyaksikan langsung kehebatan mereka,” harapnya. (vd)
Read Full 0 komentar

Pembalap Sudah ‘Duel’ di Sesi Ujicoba

21 Mei 2010

oleh Prima Sp Vardhana

PREDIKSI pentingnya Seri IV Kejurnas Pertamina TDR-YSS-Comet Motorprix Region II di Park Sirkuit, Kenjeran, 22-23 Mei, bagi peringkat pembalap sudah terlihat dalam sesi pengenalan  lintasan lomba, Jumat (21/5) sore. Waktu ujicoba yang hanya dua jam, pukul 13.00-15.00, dimanfaatkan habis-habisan oleh para pembalap. Mereka tidak hanya tampil bergiliran mencoba tenaga motor tunggangannya, tapi juga memanfaatkan untuk adu balap bak perlombaan sesungguhnya.

”Melihat atmosfer persaingan yang sudah muncul saat sesi ujicoba ini, saya yakin sebuah persaingan ketat akan berlangsung dalam Seri Keempat. Selain menjanjikan sebuah tontonan yang memikat, persaingan pembalap juga berpeluang menjanjikan sebuah catatan waktu tercepat baru,” kata Promotor Helmy Sungkar sembari menyaksikan penampilan para pembalap dalam sesi ujicoba.

Munculnya atmosfer persaingan keras di sesi pengenalan track seri keempat ini, diakui, sangat diluar dugaan dan tidak seperti yang biasa berlangsung dalam sesi ujicoba lintasan sebelumnya. Dalam seri-seri sebelumnya di DKI Jakarta (29/2), Serang - Banten (14/3), dan Purwokerto-Jateng (18/4), sesi pengenalan track pada hari Jumat berlangsung sesuai jadwal dan sistem yang dirancang panitia pelaksana. Dalam sesi ini para pembalap menghafalkan lika-liku lintasan lomba dengan jalan kaki.

Karena itu, Helmy sempat kaget saat menyaksikan beberapa pembalap menemui panitia pelaksana. Mereka minta sesi pengenalan track tidak hanya dilakukan dengan jalan kaki saja, seperti dalam tiga seri sebelumnya. Namun diijinkan melakukannya dengan menunggang “kuda jepang”-nya, bahkan mereka tidak keberatan saat ditawarkan kesepakatan untuk membayar Rp 27.000 per-motor yang mereka tunggangi dalam sesi tersebut. Sedangkan sesi latihan resminya dijadwalkan pada Sabtu (22/5) siang antara pukul 11.00 hingga 15.00.

Besarnya minat para pembalap menguji motornya pada sesi pengenalan track, dinilai Pengawas Lomba Pengurus Pusat Ikatan Motor Indonesia (PP IMI), Eko Eriyanto dan Abraham Subehan, karena para pembalap sadar prestasi mereka dalam seri keempat menentukan peluang mereka selanjutnya. Atmosfer itu terjadi lantaran selisih poin yang dikantongi 10 besar masing-masing kelas kejurnas relatif kecil.

Karena itu, seluruh pembalap terbaik nasional pemilik rangking 10 besar hingga seri ketiga, dikatakan Subehan, tidak ada yang absen. Mereka tak mau kehilangan poin yang berarti harus melorot di klasemen sementara Motorprix 2010. Pemandangan dalam persaingan kelas MP1 (bebek tune up 4 tak 125 cc seeded), misalnya. Dengan membukukan 98 poin, posisi pimpinan klasemen Yoga Adi Pratama sangat tak aman. Posisi berpeluang digusur Teguh Nugroho (Jateng) dan Anggi Permana Putra (Jabar) yang membukukan 83 dan 75 poin.

Demikian pula di kelas MP2 (bebek tune up 4 tak 110 cc seeded). Anggi Permana Putra (Jabar) sebagai pimpinan klasemen sementara dengan 125 poin, berpeluang untuk digeser pembalap sedaerahnya Feizy Juniardith yang membukukan 92 poin.
“Melihat perolehan poin sampai seri III dengan selisih sangat tipis, secara prestasi membuat posisi 10 besar menjadi tidak aman. Karena itu, setiap pembalap membutuhkan keyakinan penuh atas motor yang akan ditunggangi,” tambahan Subehan.

Sementara Eko Erianto memuji kesiapan lintasan yang sudah dibenahi panitia pelaksana dari PARK Sport Club dan Trendypromo Mandira. Menurutnya, sirkuit di Pantai Ria Kenjeran ini sangat bagus dan layak untuk digunakan sebagai ajang bergengsi seperti Motorprix.

“Semoga kejuaraan berlangsung dengan aman dan lancer,” katanya.

Selain MP1 dan MP2, Kejurnas motorprix memperlombakan MP3  (bebek tune up 4 tak 125 cc pemula), MP4 (bebek tune up 4 tak pemula), MP5 (bebek 125 cc 4 tak std pemula B) dan MP6 (bebek 110 cc 4 tak std pemula B). Di samping 8 kelas supporting termasuk kelas MP7 yang khusus motor Matic 130 cc. “Khusus kelas matic ini memang masih dalam tahap sosialisasi,” ujar promotor otomotif dari Trendypromo Mandira, Helmy Sungkar selaku penyelenggara Kejurnas Motorprix seri IV ini. (vd)
Read Full 0 komentar
 

© 3 Columns Newspaper Copyright by TRIBUNSPORT.COM | Template by Blogger Templates | Blog Trick at Blog-HowToTricks